Tersesat di dalam gunung
masih saja dialami oleh pendaki. Kondisi buruk itu terjadi biasanya karena
mereka tidak memahami medan pendakian, dan tidak melakukan persiapan dengan
sangat matang. Belum lama ini kasus serupa terjadi di Gunung Semeru, dimana dua
pendaki asal Cirebon tersesat. Meskipun akhirnya berhasil ditemukan oleh tim
SAR. Nah, agar Anda tidak tersesat saat pendakian, apakah yang seharusnya
senantiasa dilakukan?
Jangan Panik! Segera Kembali Ke Titik Awal Pendakian Atau Menuju Puncak
Sebelum melakukan
pendakian sudah menjadi keharusan bagi pendaki untuk menghitung estimasi waktu
yang dibutuhkan untuk mendaki gunung yang dituju. Kemudian lakukan pemetaan
jalur pendakian, mengetahui kondisi cuaca, persiapan bekal logistik, pakaian,
dan sebagainya. Sebelum memutuskan untuk melakukan pendakian, Anda juga harus
menghitung setiap risiko terburuk yang akan terjadi, salah satunya adalah
risiko tersesat di kawasan gunung.
Namun, kalau ternyata
risiko tersesat menimpa Anda, tidak perlu panik. Biasanya dalam kondisi
tersebut, pendaki cenderung melangkah tanpa kejelasan. Memang tujuannya untuk
mencari jalan keluar agar tidak semakin tersesat. Sayangnya, bukannya
mendapatkan jalan yang benar, tapi malahan semakin melangkah tanpa arah yang
jelas.
Pada kondisi tersesat,
sangat tepat kalau Anda kembali ke titik start
atau titik awal pendakian. Bisa juga langsung menuju arah puncak. Penentuan
kembali ke titik awal atau langsung menuju puncak, tergantung dari arah mana
yang lebih dekat. Cara tersebut akan memudahkan tim SAR untuk menemukan pendaki
yang tersesat. Dengan mengambil keputusan tersebut, ada juga kemungkinan bisa
bertemu dengan pendaki lainnya.
Bermalam di Tempat Datar dan Terbuka
Kalau sudah menjelang
malam, dan masih tidak tahu arah untuk melanjutkan pendakian, sangat dianjurkan
untuk mencari ruang terbuka agar Anda bisa beristirahat. Tempat yang aman untuk
bermalam adalah di kawasan yang tanahnya datar dan terbuka. Supaya memudahkan
pencarian melalui udara, bisa membuat tanda khusus seperti menyusun kayu atau
batu membentuk nama tertentu.
Nah, penting juga untuk
selalu memberitahukan kepada petugas registrasi sebelum mendaki gunung.
Tujuannya agar mereka bisa mengetahui barang tertentu yang Anda bawa. Dengan
begitu, nantinya kalau terpaksa tersesat bisa menggantungkan barang simbolik
tersebut di pepohonan. Barang itu bisa seperti pakaian, syal, dan sebagainya.
Sehingga akan memudahkan tim SAR saat pencarian melalui udara.
Konsumsi Dedaunan Muda Kalau Bekal Makanan Sudah Habis
Kalau bekal makanan sudah
habis bisa memakan dedaunan yang masih muda. Nah, inilah kenapa persiapan
matang sangat penting sebelum melakukan pendakian. Sebagai pendaki sangat wajib
untuk mengetahui jenis hutan, dan juga aneka vegetasi yang berada di dalamnya.
Dengan begitu, Anda pun bisa mengetahui dan menemukan jenis daun yang dapat
dikonsumsi.
Daun mudah lebih cocok
dikonsumsi, karena lebih gampang dicerna di dalam perut. Perlu diketahui kalau
tidak semua buah di dalam hutan atau kawasan gunung bisa disantap. Dikarenakan
tidak semuanya aman, sehingga bisa saja membuat orang yang memakannya mengalami
keracunan.
Memahami Arah Melalui Tanda-Tanda Alam
Selalu membawa kompas
sangat penting kala sedang melakukan pendakian. Memang ada sejumlah tanda alam
yang bisa menjadi petunjuk arah di kawasan gunung. Sebagai contoh, jika
menemukan pepohonan yang ditumbuhi lumut, sebagai tanda kalau Anda tengah
menghadap ke arah timur. Jika saat malam hari terdapat bintang yang paling
terang sinarnya, sebagai tanda kalau itu merupakan arah utara.
Waspadai Serangan Hipotermia dengan Mengetahui Gejalanya
Tersesat di dalam gunung
sering kali berujung kematian. Oleh karena itu, setiap pendaki harus sangat
waspada. Jangan pernah menyepelekan segala sesuatunya sebelum melakukan
pendakian. Sedikit kesalahan bisa saja membuat seseorang mengalami kondisi
sangat fatal. Penting juga bagi pendaki untuk mengetahui kondisi hipotermia.
Serangan hipotermia tidak
hanya dialami saat mendaki gunung es. Karena terbukti bisa juga dialami pendaki
yang mendaki gunung di kawasan tropis. Untuk itu, setiap pendaki harus memahami
gejalanya, sehingga tidak salah dalam melakukan penanganannya.
Pada umumnya hipotermia
bisa menyerang pendaki, dikarenakan ketinggian, suhu, dan kondisi tubuh. Kalau
suhu bagian dalam tubuhnya berada di angka kurang dari 35 derajat Celcius, maka
kondisi hipotermia bisa dialami pendaki gunung. Perlu diketahui kalau suhu
dalam sangat berlainan dengan suhu kulit atau suhu luar.
Suhu badan yang normal
berkisar antara 36,5 hingga 37,5 derajat Celcius. Kalau suhu tubuhnya kurang
dari angka tersebut, maka tubuh akan memberikan respon untuk mengatur suhunya.
Dengan menyeimbangkan panas tubuh, dan sekaligus kehilangan panas di dalam
tubuhnya.
Sebagian besar pendaki
tidak tersadar kalau dirinya sudah mengalami gejala hipotermia. Terkadang
mereka masih saja memaksakan diri untuk terus menuju ke puncak gunung. Padahal
detak jantungnya sudah melemah, dan kulitnya sudah nampak membiru.
Kondisi hipotermia bisa
berujung sangat fatal, karena bisa mengakibatkan kematian. Sebagai antisipasi
untuk kemungkinan terburuk tersebut, maka pendaki harus senantiasa membekali
diri dengan berbagai informasi terkait gejala hipotermia. Beberapa gejalanya
adalah muntah-muntah, halusinasi, tidak berhenti menggigil, bicaranya melantur,
tekanan darah menurun, dan kulitnya terlihat berwarna abu-abu.
Pendaki bisa menggigil dikarenakan
ototnya mengalami kontraksi. Kondisi itu terjadi sebagai usaha tubuh, agar bisa
menghasilkan panas. Kalau penyebab hipotermia bisa sangat beragam. Namun,
secara umum suhu dan ketinggian kawasan gunung biasanya menjadi faktor
utamanya. Selain itu, bisa karena faktor pendaki sendiri, seperti kondisi tubuh
yang kurang fit, kurang asupan makanan, tidur mengenakan pakaian basah, dan
sebagainya.
Nah, kalau Anda atau
pendaki lain mengalami hipotermia, segera mengganti pakaian dengan yang lebih
bersih dan kering. Kemudian diselimuti atau masuk ke dalam sleeping bag. Jangan lupa untuk memberikannya air minum putih yang
masih hangat. Dengan mengonsumsi air hangat, maka harapannya tubuhnya tidak
lagi menggigil. Setelah itu bisa mengonsumsi makanan hangat.
terimakasih tips nya kak, aku juga punya tips biar gak tersesat di Jakarta baca ya
BalasHapussama2 kak, siap saya baca juga tipsnya
HapusMau yang lebih ????? ayam tarung
BalasHapus
BalasHapusAdmin numpang promo ya.. :)
cuma di sini tempat judi online yang aman dan terpecaya di indonesia
banyak kejutan menanti para temen sekalian
cuma di sini agent judi online dengan proses cepat kurang dari 2 menit :)
ayo segera bergabung di fansbetting atau add WA :+855963156245^_^
F4ns Bett1ng agen judi online aman dan terpercaya
Jangan ragu, menang berapa pun pasti kami proseskan..
F4ns Bett1ng
"JUDI ONLINE|TOGEL ONLINE|TEMBAK IKAN|CASINO|JUDI BOLA|SEMUA LENGKAP HANYA DI : WWw.F4ns Bett1ng.COM
DAFTAR DAN BERMAIN BERSAMA 1 ID BISA MAIN SEMUA GAMES YUKK>> di add WA : +855963156245^_^
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusInformasi yang bermanfaat sebelum memulai pendakian. Oh iya di blog saya Blitarzon juga membahas mengenai informasi wisata alam salah satunya di Indonesia. Mulai dari air terjun, pantai, goa dan lainnya. Ditulis menggunakan bahasa inggris, Silahkan mencoba membaca artikel blog saya Waterfall Information Sambil mempelajari bahasa inggris, tentunya juga bermanfaat.
BalasHapusokezone88 agen slot deposit pulsa tanpa potongan di indonesia
BalasHapus