Desa Nglanggeran tidak
hanya terkenal dengan Gunung Purbanya saja. Kawasan ini memang akan disulap
sebagai kawasan wisata Geopark. Desa yang berada di Kecamatan Patuk, Kabupaten
Gunung Kidul, Provinsi Yogyakarta ini memang sangat asri dan cantik. Kawasan
perbukitan ini dikelilingi oleh bebatuan kapur atau batuan karst. Selain bisa
mendaki gunung api purba, wisatawan bisa mengunjungi Embung Nglanggeran. Berupa kolam penampungan air yang terletak di
atas bukit.
Dekat Dengan Pusat Kota Jogja
Dari pusat Kota Yogyakarta,
Anda bisa sampai di kawasan wisata tersebut dengan menempuh waktu sekitar dua
jam. Medan jalan aspal naik turun karena menuju kawasan perbukitan. Anda bisa
mampir dulu ke gunung api purba. Untuk menuju embung bisa mengarah ke kiri,
dengan kontur jalan berpasir dan berbatu. Pemandangan bebatuan besar dan tinggi
terlihat nampak indah. Di sisi kanan jalan terdapat jurang terjal. Dibutuhkan
waktu sekitar 15 menitan dan harus hati-hati dalam mengemudikan kendaraan.
Agar bisa sampai di
embung yang berada di puncak bukit, Anda harus meniti anak tangga. Selain
pemandangan gunung purba, Anda akan melihat hamparan pepohonan kelengkeng dan
durian. Embung Nglanggeran ini
memang difungsikan untuk pengairan perkebunan buah tersebut. Kontur yang
ekstrem, sering dimanfaatkan penggemar olahraga sepeda gunung. Capai melewati
tangga, Anda bisa rehat sejenak di saung sederhana.
Sebelum sampai di
kawasan embung, Anda bisa menemukan prasasti yang ditandatangani oleh Sultan
Hamengkubuwono X. Karena embung tersebut diresmikan langsung oleh Gubernur
Yogyakarta tersebut. Replika buah kelengkeng dan durian mengelilingi prasasti itu. Sesampainya di puncak bukit, akan terlihat air berwarna biru kehijauan.
Pemandangannya sangat menyejukkan maya.
Menikmati Embung Di Puncak Bukit
Sesampainya di embung,
terdapat kawasan camping yang bisa dimanfaatkan seluruh pengunjung. Bebatuan
kapur dan juga fasilitas bangku untuk bersantai sambil menikmati keindahan alam
di sekitarnya. Anda bisa duduk santai di bawah pepohonan yang rindang.
Kalau terik matahari
sangat menyengat, wisatawan bisa meneduh di saung yang terdapat di sekeliling
embung. Makanan dan minuman ringan dijual di salah satu saungnya. Fasilitas
toilet juga sudah melengkapi kawasan wisata ini. Sebagai pendukung keamanan
agar tidak terjatuh ke embung, telah dipasang pagar pengaman.
Menikmati Keindahan Kebun Kelengkeng Dan Durian
Penanaman buah
kelengkeng dan durian di kawasan itu juga bukan tanpa alasan kuat. Kedua buah
itu sudah tumbung dengan baik di kawasan tersebut dan mempunyai nilai ekonomis
tinggi. Embung tersebut akan menampung air hujan dan mengairi perkebunan buah
ketika musim kemarau tiba. Sebuah gagasan yang luar biasa, sekaligus
mengembangkan kawasan wisata menarik.
Embung ini diresmikan
pada 19 Februari 2013 silam. Tempat penampungan air ini dimanfaatkan untuk
pengairan perkebunan buah yang dinamakan “Kebun Buah Nglanggeran”. Tetapi
karena dikenal sebagai embung di puncak bukit, maka kawasan tersebut dikenal
juga dengan Embung Nglanggeran.
Sebelumnya terdapat usulan untuk pembangunan embung itu di kawasan Gunung Gandu
dan Gunung Pendem. Tetapi dengan pertimbangan ketinggian, Gunung Gandu lebih
dipilih.
Klik dulu baru bisa rasakan ayam bangkok
BalasHapus