Pernah ke Gunung Prau di Dieng? Ada tiga jalur
pendakian yang bisa dilalui, seperti Dieng,
Patak Banteng dan Kenjuran. Tapi jalur Patak Banteng lebih disukai pendaki.
Karena rute tidak terlalu sulit, akses mudah dan terdapat fasilitas memadai.
Sehingga para pendaki pemula sekalipun tidak akan mengalami kesulitan berarti. Mereka
bisa mencapai puncak gunung dengan lebih cepat. Tertarik untuk menaklukkan
gunung ini?
Jalur Patak Banteng Lebih Cepat Dicapai
Rute Patak Banteng memang
yang terdekat menuju puncak, dibandingkan rute Dieng ataupun Kenjuran. Pendaki
hanya akan menempuh perjalanan kurang lebih 4 km saja. Sebenarnya kalau diukur
secara garis lurus, jaraknya hanya 600 meter. Dengan jarak singkat itu, maka
pendaki bisa cepat sampai di puncak gunung. Jarak tersebut bisa ditempuh dalam
waktu sekitar 4 jam, dengan jalan santai dan dibarengi istirahat.
Guna mengakses titik
pendakian Patak Banteng, Anda bisa memulainya dari Kota Wonosobo. Akses
transportasi menuju kawasan tersebut sangat mudah. Sebagian besar pendaki
mempunyai alasan tersebut. Kenapa mereka lebih memilih mendaki gunung ini
melalui Patak Banteng. Di jalur pendakian ini juga terdapat area parkir
kendaraan. Sehingga pendaki merasa keamanan kendaraan yang dibawanya lebih
aman.
Motor Trail Dilarang Melintasi Jalur Pendakian
Gunung Prau berada di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Provinsi Jawa
Tengah. Ketinggian gunung ini mencapai 2.565 mdpl. Selain ketiga jalur
pendakian resmi tersebut, terdapat juga jalur pendakian tidak resmi. Biasanya
dimanfaatkan untuk lokasi wisata minat khusus berupa motor trail atau trabas.
Jalur Sarangan dan Jalur Wates di Temanggung, serta Jalur Pranten di Batang
dengan ketinggian 1800 hingga 2335 mdpl, merupakan jalur yang sering
dimanfaatkan motor trail tersebut.
Dengan mengendarai motor
trail melalui jalur Wates, hanya dibutuhkan waktu sekitar satu jam saja.
Sedangkan kalau melalui jalur Pranten bisa menempuh waktu dua jam. Sayangnya
aktivitas ini membuat jalur tersebut menjadi rusak. Jalur pendakian yang
menjadi favorit penunggang motor trail adalah dari arah Kendal menuju ke jalur
Pranten. Selanjutnya mereka akan melewati jalur menerobos hingga sampai ke
puncak gunung.
Sebenarnya jalur tersebut
bukanlah jalur pendakian resmi. Sehingga mengakibatkan tanaman langka menjadi
rusak, seperti tanaman kantung semar. Tak hanya itu, jalan setapak yang
dilewatinya menjadi semakin lebar. Memang wisata minat khusus dengan
menggunakan motor trail adalah kegiatan yang sangat menantang adrenalin. Apalagi
dilakukan di kawasan gunung dengan pemandangan alam memikat.
Jalur Motor Trail Dialihkan Ke Kawasan Non Hutan Lindung
Pendaki akan merasa
tertantang, dengan medan berbukit dan turunan serta tanjakan yang terjal. Namun
dengan dampak buruk yang ditimbulkan, dengan terpaksa pihak Perhutani menutup
jalur masuk motor trail tersebut. Tujuannya sebagai tindakan pencegahan kerusakan
hutan lindung. Pemetaan sudah dilakukan pada 8 September 2015 dan sangat
terlihat kerusakannya.
Meskipun mengeluarkan
surat resmi pelarangan kegiatan trabas tersebut, Perhutani tetap akan memperhatikan
pecinta motor trail tersebut. Caranya dengan mengalihkan jalur pendakian Gunung Prau ke kawasan yang tidak
termasuk dalam kawasan hutan lindung. Seperti di Kecamatan Kandangan atau Jumo.
mau yang asik ? ayam bangkok petarung
BalasHapus