Menikmati Keindahan Budaya Masyarakat Pulau Samosir |
Destinasi wisata Danau Toba di Pulau Samosir, paling
populer di Provinsi Sumatera Utara. Karena kawasan ini, selalu menarik para
pelancong, baik domestik ataupun mancanegara. Danau
Toba memang menawarkan pemandangan dan panorama alam yang elok, hamparan danau
yang luas dan pegunungan hijau. Danau ini memiliki panjang sekitar 90 kilometer
dan lebar 30 kilometer. Apa saja destinasi lain yang bisa anda kunjungi?
Tiga Destinasi Menawan Di Danau Toba
Wisatawan yang mengunjungi
Pulau Samosir, bisa mengunjungi makam Raja Sidabutar di Desa Tomok, Kecamatan
Simanindo, Kabupaten Samosir. Ada beberapa peninggalan raja-raja Batak di zaman
megalitikum di desa tersebut. Selain itu, anda juga bisa mengunjungi Rumah
Sigale-Gale dan Museum Batak.
Desa Tomok menjadi
destinasi wisata budaya, berbeda lagi dengan Desa Tuk-Tuk, yang berjarak
sekitar 4 kilometer dari Desa Tomok. Di desa ini terdapat banyak penginapan sederhana
dan hotel mewah. Desa ini juga menjadi
pusat konsentrasi wisatawan mancanegara di Pulau Samosir.
Jika ingin melepas
lelah, bisa langsung ke Desa Tuk-Tuk, dengan menggunakan kapal penyeberangan sekitar
40 menit dari Dermaga Tigaraja, Kota Parapat. Namun jika ingin langsung
menjelajah wisata budaya langsung saja ke Desa Tomok.
Sekilas Mengenai Pulau Samosir
Pulau Samosir merupakan sebuah pulau vulkanik, yang berada di tengah-tengah Danau Toba. Jadi Samosir adalah pulau, y angdikelilingi danau terbesar di Indonesia. Pulau ini berada di atas ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.
Dermaga Tigaraja, Kota Prapat merupakan dermaga, yang akan membawa para wisatawan menuju Desa Tuk-Tuk, dan Desa Tomok dengan menggunakan angkutan kapal penyeberangan. Waktu tempuh yang dibutuhkan antara 40-45 menit.
Selain mengarungi danau, Pulau Samosir juga dapat dicapai menggunakan jalur darat, melalui Kota Pangururan, ibu kota Kabupaten Samosir. Di kota ini terdapat jembatan, yang menghubungkan antara Pulau Sumatera dan Pulau Samosir. Pulau Samosir terletak di Kabupaten Samosir, yang merupakan wilayah pemekaran baru sejak tahun 2003. Sebelumnya pulau ini termasuk Kabupaten Toba-Samosir.
Sekilas Mengenai Pulau Samosir
Pulau Samosir merupakan sebuah pulau vulkanik, yang berada di tengah-tengah Danau Toba. Jadi Samosir adalah pulau, y angdikelilingi danau terbesar di Indonesia. Pulau ini berada di atas ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.
Dermaga Tigaraja, Kota Prapat merupakan dermaga, yang akan membawa para wisatawan menuju Desa Tuk-Tuk, dan Desa Tomok dengan menggunakan angkutan kapal penyeberangan. Waktu tempuh yang dibutuhkan antara 40-45 menit.
Selain mengarungi danau, Pulau Samosir juga dapat dicapai menggunakan jalur darat, melalui Kota Pangururan, ibu kota Kabupaten Samosir. Di kota ini terdapat jembatan, yang menghubungkan antara Pulau Sumatera dan Pulau Samosir. Pulau Samosir terletak di Kabupaten Samosir, yang merupakan wilayah pemekaran baru sejak tahun 2003. Sebelumnya pulau ini termasuk Kabupaten Toba-Samosir.
Obyek wisata lain yang
patut untuk dikunjungi di pulau ini, adalah Batu Parsidangan di Desa Siallagan. Menurut
cerita sebagai tempat mengadili dan menghukum para pelaku kejahatan. Selain
itu, anda bisa mengunjungi Pantai
Ambarita sebagai destinasi tempat pemandian dan pemacingan.
Festival Tumba dan
Tortor
Pemerintah lokal dan Geopark Kaldera Toba, pada bulan Februari 2015, menggelar Festival
Budaya Tumba dan Tari Tortor bagi anak-anak dan remaja di tepian Danau Toba.
Gelaran budaya dengan kemasan kontemporer itu, diyakini bisa menjadi etalase seni dan menarik
wisatawan mancanegara dan dalam negeri.
Ribuan warga dari sejumlah daerah memadati Desa Huta Nagodang, Kecamatan Muara, Tapanuli Utara, yang berada tepat di tepi Danau Toba. Di wilayah ini terdapat beberapa singkapan geologi yang berumur puluhan ribu hingga jutaan tahun, yang termasuk dalam situs dilindungi sebagai bagian dari Taman Bumi Kaldera Toba.
Festival Tumba atau menari sambil menyanyi diikuti 20 sekolah dasar. Festival Tortor melibatkan 15 SMA di Tapanuli Utara. Seluruh peserta memakai pakaian adat suku Batak dan kain ulos. Puluhan wisatawan asing juga mengikuti pergelaran itu.
Festival Tumba dan Tortor digelar, sebagai kampanyepentingnya pelestarian kawasan Kaldera Toba sebagai warisan dunia. Pemerintah ingin melibatkan masyarakat untuk ikut serta mendukung Geopark Kaldera Toba ,masuk dalam Global Geopark Network (GGN) ke UNESCO.
Sehingga akan memberi banyak keuntungan, di sektor infrastruktur pembangunan sarana prasarana, kemajuan ekonomi, dan pariwisata. Saat ini semakin sedikit generasi muda Batak, yang bisa menarikan tortor dan menyayikan lagu Batak. Kondisi itulah yang mendorong festival itu digelar. Melalui seni akan memunculkan pariwisata, berbasis edukasi, ekologi, serta ekonomi kreatif.
Bagi bagi bonus sabung ayam online
BalasHapus