Menikmati Suasana Tempoe Doeloe Di Kota Lama Semarang |
Keberadaan bangunan tua memang menambah keindahan dan ciri khas
tersendiri bagi sebuah kota. Kalau di Jakarta ada ‘Kota Tua’, di Semarang ada ‘Kota
Lama’. Di Semarang Anda bisa menikmati suasana lanyaknya berada di Negeri
Belanda. Keunikan ini mengundang banyak wisatawan dan menjadi lokasi favorit
untuk pengambilan foto pre wedding. Ayo telusuri keindahan bangunan peninggalan
kolonial Belanda ini.
Kota Lama ‘The Little Netherland’
Semarang juga menjadi pusat pemerintahan bagi kolonial Belanda, selain Jakarta. Sehingga konsep arsitektur di Kota Lama ini sangat mirip dengan bangunan yang berada di Kota Tua yang berada di kawasan Jakarta Barat. Kota Lama terletak di Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Sejak abad ke 18, kawasan ini memang merupakan daerah
pusat pemerintahan Belanda di Kota Semarang. Hingga kini suasana Tempoe Doeloe
masih terasa kental di kawasan yang dijuluki ‘Little Netherland’ ini.
Keunikan bangunan begitu kentara dengan penerapan arsitektur kuno ala
Negeri Kincir Angin. Sehingga saat memasuki kawasan Kota Lama, seakan Anda
berada di era zaman kolonial Belanda. Kota Lama memberikan gambaran yang
sempurna mengenai kehidupan para petinggi Belanda yang bermukim di Kota Lama.
Memang terdapat juga bangunan yang tidak terpelihara dengan baik, tapi
kecantikan Kota Lama masih bisa dinikmati.
Favorit fotografer dan sering dijadikan lokasi
syuting film
Setiap sudut kota ini masih dihiasi berbagai bangunan tua yang sangat megah, dilengkapi dengan kanal khas arsitektur Belanda. Penampilan ini hampir sama yang terlihat di Kota Tua Jakarta. Bagi pecinta fotografi, Kota Lama ibarat surga untuk mendapatkan hasil jeperetan foto yang menawan.
Keunikan dari Kota Lama juga memikat dunia perfilman untuk dijadikan lokasi syuting. Sejumlah film nusantara pernah melakukan pengambilan gambar di Kota Lama. Beberapa film itu adalah ‘Ayat-Ayat Cinta’, ‘Gie’, 'Sang Kyai', 'Guru Bangsa' dan sebagainya.
Museum Fatahillah adalah landmark populer di Kota Tua Jakarta. Sedangkan Kota Lama menghadirkan Gereja Blenduk. Bangunan gereja ini memang berbeda dengan bangunan lainnya dengan menerapkan gaya neo klasik. Sehingga bentuknya sangat kontras dan gampang dikenali. Gereja tersebut dibangun di tahun 1753 Masehi dan tercatat sebagai gereja paling tua di kawasan Semarang.
Gereja Blenduk diselimuti cat berwarna putih, sedangkan kubahnya
berwarna merah bata. Sampai sekarang bangunan ini masih terlihat berdiri dengan
gagah. Sehingga menghiasi kawasan Jalan Suari yang pada zaman dulu lebih
dikenal dengan nama Kerk Straat.
Selain Gereja Blenduk, terdapat bangunan klasik lainnya yang hingga kini masih difungsikan untuk beragam aktivitas. Diantaranya adalah Taman Sri Gunting, Stasiun Kereta Api Tawang, kompleks pertokoan dan berbagai bangunan eksotis lainnya. Sama halnya dengan Kota Tua, Kota Lama juga menyimpan bangunan, seperti pabrik tua dan Kantor Pos.
Kanal kota dijadikan jalur transportasi
Kota Lama tidak hanya dihiasi bangunan kuno saja, terdapat jalanan, kanal sampai tanaman di pinggir jalan yang menampilkan kesan nuansa Belanda atau Eropa. Di era kolonial, Belanda memanfaatkan sungai atau kanal itu jalur transportasi. Oleh karenanya di kawasan Kota Lama ini dijumpai Sungai Berok yang terhubung dengan sejumlah kanal.
ayam taji
BalasHapus