Akahkah Tempe Jadi Warisan Budaya Dunia?

Tempe Jadi Warisan Budaya Dunia
Hampir seluruh masyarakat Indonesia mengenal tempe. Kudapan berbahan dasar kacang kedelai ini, memang sangat populer dan menjadi santapan harian. Harganya relatif terjangkau, tetapi mengandung nilai gizi yang tinggi. Bahkan tempe  semakin populer di mancanegara. Pemerintah harus cepat mengusulkannya sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia. Supaya budaya produksi dan konsumsi tempe tidak sirna dan parahnya diklaim oleh negara lain. Akankah  tempe jadi warisan budaya dunia?


Tempe Layak Menjadi Simbol Budaya Bangsa Indonesia

Pergizi Pangan atau Perhimpunan Gizi dan Pangan Indonesia dan Forum Tempe Indonesia telah melakukan pengajuan, agar tempe bisa masuk daftar warisan budaya dunia. Tempe akan masuk pada warisan non benda atau ICHH (Intangible Curtural Heritage of Humanity). Pengakuan dari UNESCO sangat penting bagi Indonesia. Mengingat tempe bukan hanya sekedar makanan saja. Tetapi mempunyai nilai ekonomi, sejarah dan budaya bagi bangsa. Karenanya, tempe sangat layak dijadikan simbol budaya.

Tempe Berasal Dari Klaten Jawa Tengah

Tempe memang asli kreasi kuliner dari Indonesia. Berdasarkan bukti dan catatan sejarah, tempe pertama kali dibuat di kawasan Bayat, Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Keunikan dan kelezatannya kemudian menyebar ke berbagai daerah di Tanah Air. Makanan ini sudah dikonsumsi masyarakat sejak tahun 1700. Cara pembuatan tempe terbilang unik, mulai dari pembersihan bahan baku, perebusan kacang kedelai, peragian dan sampai dengan fermentasi.

Setidaknya sampai saat ini sudah ada 100 ribu perajin tempe di seluruh Indonesia. Pelaku usaha kecil dan menengah mendominasi pada sektor bisnisnya. Dengan kapasitas produksinya mulai dari 10 kg hingga 2 ton setiap harinya. Metode pembuatan tempe semakin bervariatif, dengan semakin terkenalnya makanan ini. Seperti di daerah Yogyakarta, hanya melakukan perebusan sekali saja. Sedangkan di Malang selalu menerapkan dua kali perebusan.

Tempe Digemari Di Luar Negeri

Masyarakat Indonesia juga sudah terbiasa mengkonsumsi tempe. Dengan begitu, menjadikan negara dengan konsumsi kacang kedelai terbesar secara global. Kebutuhannya kedelai dalam negeri berkisar 2,5 juta ton setiap tahunnya. Sebanyak 90 persennya diolah menjadi pangan seperti tempe. Tempe memang sangat nikmat melengkapi santapan di waktu kapan saja. Bisa diracik dengan berbagai varian kuliner dan melengkapi santapan lainnya. Citarasanya tidak pernah membosankan, meskipun dikonsumsi setiap hari.

Tempe semakin mendunia memang berkat ekspansi bisnis sejumlah perajin tempe di luar negeri. Dukungan riset di berbagai negara, mengenai manfaat tempe memudahkan mereka dalam memasarkannya. Apalagi bagi vegetarian, tempe bisa mengganti asupan gizi dari produk hewani, seperti telur, ikan dan daging. Karena tempe kaya kandungan vitamin B12 dan protein nabati.

Upaya Agar Tempe Diakui UNESCO

Tempe Jadi Warisan Budaya Dunia
Supaya tempe bisa mendapatkan pengakuan dari UNESCO, rencananya di tahun 2017, tempe akan diajukan ke UNESCO. Dokumen usulan tersebut diharapkan bisa diterima oleh UNESCO di tahun 2018. Salah satu penilaian penting bagi UNESCO adalah cara pemerintah Indonesia dalam memelihara kesinambungan terhadap budaya tersebut. dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia juga sangat penting. Agar tempe benar-benar menjadi salah satu daftar warisan budaya dunia.



Komentar

Posting Komentar