Bertemu Kembali Dengan Pak Harto Di Bantul |
Bangsa besar adalah yang menghargai orang yang telah
berjasa bagi negaranya. Salah satu yang wajib dikenang dan dihormati adalah
sosok presiden kedua RI ‘Soeharto’. Meskipun Pak Harto telah tiada, Anda bisa
menemuinya di Museum Soehato. Museum ini berada di Dusun Kemusuk, Desa
Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Provinsi Yogyakarta. Secara
resmi museum ini diresmikan pada 8 Juni 2013. Apa saja yang disuguhkan di
museum ini?
Museum
Soeharto di bangun di kampung halaman Pak Harto
Dusun Kemusuk adalah tempat kelahiran Pak Harto,
sehingga kawasan ini dijadikan lokasi yang tepat untuk bangunan museum yang
megah tersebut. Sesampainya di depan museum, Anda akan disambut dengan pagar
dan pintu gerbang tinggi berwarna putih.
Memasuki pintu gerbang, Anda akan disambut oleh patung Pak Harto yang berdiri sangat kokoh dan besar. Selain itu patung ‘The Smiling General’ ini juga banyak ditemukan di lokasi lainnya. Seperti patung yang tengah sholat yang posisinya di bagian utara gedung diorama, di pendopo dan patung Soeharto yang menghadap masjid.
Memasuki pintu gerbang, Anda akan disambut oleh patung Pak Harto yang berdiri sangat kokoh dan besar. Selain itu patung ‘The Smiling General’ ini juga banyak ditemukan di lokasi lainnya. Seperti patung yang tengah sholat yang posisinya di bagian utara gedung diorama, di pendopo dan patung Soeharto yang menghadap masjid.
Museum Soeharto dirancang dengan arsitektur modern,
nampak sangat indah dan megah. Di dalam museum disajikan rekaman saat Soeharto
memimpin bangsa Indonesia selama 32 tahun. Semakin masuk ke dalam, ruangan
sekaan semakin berkelok dengan nuansa kental Pak Harto.
Berbagai foto dan rekaman sejarah yang disampaikan secara digital membuat pengunjung serasa sedang berada di samping Pak Harto. Di sisi tengah gedung diorama, Anda akan menyaksikan cerita Gerakan 30 September di tahun 1965 yang merenggut nyawa sejumlah jenderal.
Berbagai foto dan rekaman sejarah yang disampaikan secara digital membuat pengunjung serasa sedang berada di samping Pak Harto. Di sisi tengah gedung diorama, Anda akan menyaksikan cerita Gerakan 30 September di tahun 1965 yang merenggut nyawa sejumlah jenderal.
Mengenang jasa
putera terbaik bangsa
Semakin banyak yang Anda telusuri di dalam museum ini,
maka semakin terlihat besar kharisma sosok Pak Harto. Sehingga pengunjung akan
memahami betul peranan besarnya bagi bangsa Indonesia. Seakan bernostalgia,
Anda akan dibawa ke waktu semasa hidupnya.
Anda akan menyaksikan kiprahnya saat masih menjadi presiden RI, prestasinya sebagai Bapak Pembangunan, hingga akhirnya harus mengundurkan diri dari jabatan presiden kedua RI, sampai dirinya meninggal dunia dan prosesi pemakamannya di Astana Giribangun yang berada di Karanganyar Jawa Tengah. Tempat dimana Ibu Tien Soeharto, istri tercintanya dikebumikan.
Anda akan menyaksikan kiprahnya saat masih menjadi presiden RI, prestasinya sebagai Bapak Pembangunan, hingga akhirnya harus mengundurkan diri dari jabatan presiden kedua RI, sampai dirinya meninggal dunia dan prosesi pemakamannya di Astana Giribangun yang berada di Karanganyar Jawa Tengah. Tempat dimana Ibu Tien Soeharto, istri tercintanya dikebumikan.
Saat instrumen lagu bertajuk ‘Gugur Bunga’
dilantunkan, sosok Pak Harto begitu lekat dalam bayang-bayang pengunjung. Bangsa
ini kehilangan salah satu putera terbaik. Banyak hal yang bisa Anda jumpai di
museum tersebut, salah satunya adalah sumur bersejarah, dimana di kawasan itu
Pak Harto yang baru dilahirkan dimandikan. Konon sumur tua itu usianya kini
sudah mencapai 150 tahun dan airnya tak pernah kering.
Mantan
Presiden SBY sudah pernah mengunjungi Museum Soeharto
Bagi Anda yang sangat rindu dengan sosok H.M Soeharto
mengunjungi Museum Soeharto bisa mengobati kerinduan Anda. Mantan Presiden RI
Susilo Bambang Yudhoyono bersama dengan ibu negara juga sudah pernah
mengunjungi museum ini pada 18 Oktober 2013 sila. Sejak itu semakin banyak
orang mengunjungi tempat bersejarah tersebut. Kapan giliran Anda?
ayam tarung
BalasHapus